Saturday, October 6, 2012

Bunga Rosella


Rosela
 Rosela, rosella, asam paya, asam kumbang dan asam susur atau Hisbiscus sabdariffa, adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika.

 Khasiat rosela antara lain untuk menurunkan asam urat, Hipertensi, Diabetes mellitus, memperbaiki metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk, mencegah flu, antioksidan, antihipertensi, antikanker, antidepresi, antibiotik, aprodisiak, diuretik (peluruh kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi alkohol.

Tanaman ini mengandung antosianin, asam protosatekuat, asam askorbat, ekstrak saliks glikosida cardiac, flavonoid, saponin, alkaloid, sardenoleda, anthocyanins delphinidin-3-O-sambubioside, cyanidin-3-O-sambubioside, Rosella kering mengandung flavonoid gossypetin, hibiscetine dan sabdaretine. Pigmen utama yang sebelumnya dilaporkan sebagai hibiscin telah diidentifikasi sebagai daphniphylline. Sejumlah kecil myrtillin (delphinidin 3-monoglucoside), Chrysanthenin (cyanidin 3-monoglucoside), dan delphinidin juga terdapat pada tanaman ini.

Kandungan penting yang terdapat pada kelopak bunga rosela adalah pigmen antosianin yang merupakan golongan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan (Mardiah, dkk, 2009). Merupakan kelompok pigmen kemerahan yang bersifat larut air.

7 comments:

  1. kelopak bunga rosella mengandung antosianin.Antosianin merupakan golongan flavonoid dan pigmen warnanya kemerahan yang bisa digunakan sebagai pewarna alami bahan pangan.
    bagaimanakah ekstraksi kelopak bunga rosella sehingga menghasilkan pewarna alami bahan pangan??
    apa saja yang mempengaruhi perubahan warna antosianin??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ekstraksi Zat Warna Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) Sebagai Alternatif Pewarna Alami Bahan Pangan
      Kelopak bunga rosella mengandung zat warna antosianin dengan kadar yang relatif tinggi, sehingga kelopak bunga rosella mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber zat warna alami untuk bahan pangan.
      Pada sebuah penelitian yg bertujuan
      1) untuk menggali potensi kelopak bunga rosela sebagai sumber zat warna alami,
      (2) untuk mengetahui cara ekstraksi zat warna kelopak bunga rosela yang tepat, dan
      (3) untuk mengetahui stabilitas zat warna selama penyimpanan pada suhu kamar dan suhu dingin
      Parameter pengamatan itu meliputi rendemen, nilai pH, dan intensisitas warna.
      Setelah itu di dpat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
      (1) Rata-rata rendemen ekstrak kelopak bunga rosela berkisar antara 38,93 % – 45,37 %,
      (2) Rata-rata nilai pH ekstrak kelopak bunga rosela pada hari ke-0 berkisar antara 4,73 – 4,92,
      (3) Rata-rata nilai absorbansi ekstrak kelopak bunga rosela berkisar antara 1,3056 – 3,1087,
      (4) Nilai rata-rata konsentrasi antosianin ekstrak kelopak bunga rosela berkisar antara 109,7166 mg/L - 261,3058 mg/L,
      (5) Konsentrasi zat warna antosianin ekstrak kelopak bunga rosella dipengaruhi oleh interaksi antara jenis asam dan konsentrasi asam bahan pengekstrak,
      (6) pH ekstrak kelopak bunga rosela dipengaruhi oleh interaksi antara jenis asam dan konsentrasi asam bahan pengekstrak, tetapi kedua faktor tersebut tidak berpengaruh secara tunggal,
      (7) Penyimpanan selama 7 hari pada suhu kamar menyebabkan penurunan konsentrasi antosianin dan kenaikan nilai pH, dan
      (8) Penyimpanan selama 7 hari pada suhu dingin menyebabkan kenaikan nilai pH tetapi tidak menyebabkan penurunan konsentrasi antosianin.

      Delete
  2. bagaimanakah warna antosianin yang spesifik saat penambahan larutan dengan nilai pH dari rendah hingga pH tinggi??

    ReplyDelete
  3. menurut artikel yang saya baca.
    Pada penelitian pendahuluan dilakukan
    menunjukkan filtrat yg diperoleh dari ekstraksi kubis
    merah berwarna merah, seperti warna yang dimiliki
    oleh pigmen antosianin. Dengan penambahan
    larutan yang bersifat basa seperti NaOH, terjadi
    perubahan warna menjadi hijau kebiruan. akan
    tetapi ketika ekstrak tersebut direaksikan dengan
    larutan yang bersifat asam seperti HCl maka larutan
    kembali menjadi warna merah.
    Terjadinya perubahan warna tersebut
    disebabkan perubahan struktur antosianin akibat
    pengaruh ion H+ dan OH ̄. Penambahan ion H+
    membuat pH semakin turun sehingga larutan
    semakin asam, namun sebaliknya penambahan ion
    OH ̄ dapat membuat pH menjadi meningkat
    sehingga larutan menjadi semakin basa. Pada
    kondisi lingkungan yang asam dan konsentrasi [ H+]
    yang tinggi, molekul antosianin akan memberikan
    ion OH yang kemudian berkombinasi dengan H +
    membentuk air, sebagai hidroksil yang hilang, dan
    antosianin akan berada dalam bentuk kation flavium
    dimana larutannya berwarna merah. Ini sesuai
    dengan pendapat Sakidja (1989 dalam Wijaya,
    Widjanarko, dan Susanto, 2001) bahwa sifat kimia
    antosianin sangat dipengaruhi oleh pH, bila ekstrak
    antosianin ditambahkan alkali, pigmennya akan
    berubah warna menjadi hijau yang seringkali
    berakhir dengan warna kuning, tetapi bila ek strak
    antosianin direaksikan dengan senyawa yang
    bersifat asam maka ekstrak akan berubah warna
    menjadi merah lagi

    ReplyDelete
  4. Antosianin bersifat polar karena adanya gugus fenolik, sehingga antosianin dapat diisolasi dengan air yang sama-sama bersifat polar. Warna larutan antosianin yang adalah merah. Kestabilan warna dari antosinin dipengaruhi olehpH dan pemanasan. Semakin rendah pH intensitas warna dari antosianin akan tinggi dan stabil, sedangkan penurunan pH akan menurunkan intensitas warna.Antosinin yang terstabilkan oleh pH secara tidak lansung akan mengalami kestabilan termal (suhu).

    ReplyDelete
  5. Ekstraksi Pewarna Merah Cair dari Bunga Rosella

    Kelopak bunga rosella dipilih, kemudian dilakukan pengecilan ukuran dengan cara diblender agar terekstrak sempurna. Kelopak bunga rosella kering ditambah air dengan rasio 1:3; 1:5; dan 1:7 (b/v). Selanjutnya dilakukan proses ekstraksi selama 15 menit pada suhu 40C, 50C, dan 60C menggunakan waterbath shaker. Air seduhan disaring dengan kertas saring agar terpisah antara ampas dan filtratnya. Filtrat yang diperoleh ditambah dengan gelatin sebanyak 15% (b/v) yang berfungsi sebagai pengental menggunakan hot plate agar tidak menggumpal. Ekstrak bunga rosella cair yang dihasilkan kemudian dianalisis. Perlakuan terbaik dari ekstrak antosianin tersebut diaplikasikan pada produk pangan.

    Yang mempengaruhi perubahan warna antosianin
    jumlah pigmen, letak, kopigmentasi, jumlah gugus hidroksi dan metoksi (Markakis, 1982). Antosianin akan berubah warna seiring dengan perubahan nilai pH. Pada pH tinggi antosianin cenderung bewarna biru atau tidak berwarna, kemudian cenderung bewarna merah pada pH rendah (Deman, 1997).

    ReplyDelete
  6. bagaimanakah reaksi yang terjadi sehingga terjadi perubahan warna?
    senyawa/ logam apakah yang mempengaruhi warna antosianin tersebut?

    ReplyDelete