Friday, October 19, 2012

KEBERADAAN XANTHONE DALAM KULIT MANGGIS YANG BERGUNA SEBAGAI ANTIOKSIDAN


Di dalam kulit buah manggis (pericarp) terdapat komponen yang bersifat anti-oksidan. Zat ini disebut xanthone. Xanthone merupakan antioksidan tingkat tinggi. Nilainya mecapai 17.000-20.000 ORAC per 100 ons (sekitar 2.835 gram kulit), lebih besar dari wortel dan jeruk yang kadar ORAC-nya hanya 300 dan 2.400. ORAC sendiri merupakan singkatan Oxygen Radical Absorbance Capacity, adalah kemampuan antioksidan menetralkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektronnya
Xanthones adalah senyawa keton siklik polipenol ( C13H18O2). Struktur dasar xanthones terdiri dari tiga benzena dengan satu benzena di tengahnya yang merupakan keton. Hampir semua molekul turunan xanthones mempunyai gugus penol, sehingga xanthones sering juga disebut polipenol.
Xanthones biasanya terdapat dalam tumbuhan berbunga dan tumbuhan keluarga manggis-manggisan. Xanthones memiliki 200 jenis zat turunan dan 40 di antaranya langsung ada dalam kulit manggis. Xanthones dalam buah manggis terdapat di bagian kulit manggis dan sedikit dalam kulit biji.
Xanthone memiliki struktur berbentuk cincin segi enam dengan ikatan karbon kembar untuk memberi kestabilan kepadanya.
Kulit buah manggis memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, mulai berkembang berbagai produk olahannya seperti jus, food suplement, maupun herbal. Selain berfungsi sebagai antioksidan, banyak penelitian di Indonesia dan dunia yang mengungkapkan khasiat lain dari xathone seperti : antibakteri dan anti jamur, antivirus, potensi antikanker, antiinflamasi, potensi anti arterosklerosis , mencegah diabetes.

Di dalam kulit buah manggis (pericarp) terdapat komponen yang bersifat anti-oksidan. Zat ini disebut xanthone. Xanthone merupakan antioksidan tingkat tinggi. Nilainya mecapai 17.000-20.000 ORAC per 100 ons (sekitar 2.835 gram kulit), lebih besar dari wortel dan jeruk yang kadar ORAC-nya hanya 300 dan 2.400. ORAC sendiri merupakan singkatan Oxygen Radical Absorbance Capacity, adalah kemampuan antioksidan menetralkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektronnya
Xanthones adalah senyawa keton siklik polipenol ( C13H18O2). Struktur dasar xanthones terdiri dari tiga benzena dengan satu benzena di tengahnya yang merupakan keton. Hampir semua molekul turunan xanthones mempunyai gugus penol, sehingga xanthones sering juga disebut polipenol.
Xanthones biasanya terdapat dalam tumbuhan berbunga dan tumbuhan keluarga manggis-manggisan. Xanthones memiliki 200 jenis zat turunan dan 40 di antaranya langsung ada dalam kulit manggis. Xanthones dalam buah manggis terdapat di bagian kulit manggis dan sedikit dalam kulit biji.
Xanthone memiliki struktur berbentuk cincin segi enam dengan ikatan karbon kembar untuk memberi kestabilan kepadanya.
Kulit buah manggis memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, mulai berkembang berbagai produk olahannya seperti jus, food suplement, maupun herbal. Selain berfungsi sebagai antioksidan, banyak penelitian di Indonesia dan dunia yang mengungkapkan khasiat lain dari xathone seperti : antibakteri dan anti jamur, antivirus, potensi antikanker, antiinflamasi, potensi anti arterosklerosis , mencegah diabetes.

2 comments:

  1. dari artikel diatas dijelaskan bahwa xanthone merupakan antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas. Bagaimanakah kerja xanthone pada tubuh dalam mengikat radikal bebas?

    ReplyDelete
  2. Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektronnya. Untuk menjadi stabil, radikal bebas akan mengambil elektron dari molekul atau sel lain dalam tubuh manusia. Dan proses pengambilan elektron dari sel-sel tubuh manusia menyebabkan kerusakan sel sehingga memicu penyakit-penyakit generatif. dari strukturnya, Xanthone memiliki gugus hidroksi (OH) yang efektif mengikat radikal bebas di dalam tubuh serta membantu mengobati dan mencegah penyakit degeneratif, gugus OH pada xanthone akan mengikat radikal bebas dan membentuk senyawa yang stabil....

    ReplyDelete